Wellcome

Sugeng Rawuh neng Blog Kulo

Minggu, 20 Desember 2015

Manusia Rabbani Membentuk Peradaban

BAB I
( Pendahuluan )

A.  Latar Belakang
Pembahasan makalah ini berhubungan dengan bagaimana manusia menjalani kehidupannya menjadi manusia yang Rabbani dengan adanya beberapa kemajuan di dunia ini pula. Salah satu di antara kemajuan tersebut adalah kemajuan budaya manusia yang begitu signifikan yang kemungkinannya akan terus berlanjut.
Kami ingin membahas dan meneliti apakah kita dalam proses menjadi manusia rabbani bisa bersinergi dalam perkembangan budaya atau malah kita harus memegang teguh budaya lama dan menganggap perkembangan budaya manusia yang sekarang ini tidak lebih sekedar penghambat atau virus. Maka dari itu kami ingin membahas bagaimana perkembangan budaya ini bisa membantu manusia dalam membentuk jiwa rabbaninya, sehingga kita tidak menyelewengkan perkembangan budaya manusia ini dan membuat kita semakin jauh dikatakan sebagai manusia rabbani.

Materi Word

Berikut ini beberapa menu yang terdapat dalam sebuah software pengolah kata yang sering disebut dengan Microsoft Word. Menu-menu tersebut memiliki fungsi dan pengoprasian yang berbeda. Untuk lebih mengetahuinya secara spesifik langsung saja saya jelasin:

IT Mengikis Marginalitas

BAB I
(Pendahuluan)

a.  Latar Belakang
Bagiamana cara kita memandang kemajuan suatu negara??? Pertanyaan tersebut membawa kami untuk lebih menelisik apa saja yang bisa membuat suatu negara maju. Perkembangan IT adalah salah satu yang membuat suatu negara dapat maju. Terlebih lagi Negara Indonesia memiliki banyak masyarakat yang buta teknologi.
Masyarakat kita, terutama banyak yang hidup di pelosok- pelosok nusantara yang tidak terjamah oleh teknologi menjadikan mereka keterbelakangan. Walaupun sudah ada upaya pemerintah mengirimkan guru- guru ke daerah- daerah terpencil. Tetapi dari sudut pandang teknologi mereka kurang tanggap. Bahkan mereka hanya diajari ilmu dasar saja. Maka dari itu kami mulai mencari manfaat teknologi bagi masyarakat pelosok untuk menjalani kehidupan mereka.

Selasa, 15 Desember 2015

Musuh Peradaban: Plagiarisme Pembunuh Potensi Bangsa


“Cara terbaik menangani plagiarisme adalah dengan cara memperbanyak latihan menulis. Seperti yang diketahui menulis karya ilmiah bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya penggabungan antara pengetahuan, pengalaman, observasi- interaksi dan juga kemampuan merajut pemikiran dalam kemampuan menulis. Latihan menulis membuat seseorang terbiasa merajut pemikirannya dalam tulisan- tulisannya.” –Rhenald Kasali-
“Fasilatas copy and paste di dalam internet mempermudah seseoarang melakukan plagiarisme. Di dalam internet juga terdapat begitu banyak informasi seperti tanpa adanya pengarang. Inilah yang menjadikan seseorang berfikir semua informasi ini bisa menjadi miliknya. Dampak plagiarisme sangat besar, ia akan menciptakan gemerasi yang malas berfikir. Dan peradaban akan dirugikan akibat tidak ada generasi yang bisa menciptakan kreativitas.” –Ninok Leksono-

Jumat, 04 Desember 2015

Novel Inspiratif: Penggugah Kesadaran dalam Bernalar

Data buku
Judul: The Sandhills of Arabia: Takdir yang Terenggut.
Penulis: Laila Hasib.
Penerjemah : Elka Ferani.
Penyunting : Yudi.
Penerbit : Pustaka Zahra.
Dimensi : 11,5 cm x 17 cm.
Tebal :360 halaman.

Dalam buku novel “The Sandhills of Arabia” yang ditulis oleh Laila Hasib seorang penulis berkebangsaan Iran ini memilki cerita bagaimana kenyataan sebuah kehidupan. Novel yang diterjemahkan oleh Elka Ferani kedalam bahasa indonesia yang diberi judul kecil “Takdir yang Terenggut” cukup dalam pemaknaan, yang dimana alur cerita yang berhasil ditangkap oleh sang penerjemah bisa mewakili perasaan penulis. Dalam buku tersebut diceritakan bagaimana seorang gadis yang hidup dalam pembinaan keluarga yang sangat taat dalam beragama mulai merasakan kenyataan kehidupan dan kebeneran ajaran yang diajarkan oleh kedua orangtuanya.

Selasa, 01 Desember 2015

Volunter Service: Keberanian Menjadi Kunci Penting Menghadapi Tantangan


Menjadi seorang voluntary tidaklah mudah. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan seperti rasa takut, jaminan keuangan, kehidupan dan lain sebagainya. Pastinya pertimbangan- pertimbangan di atas menghinggapi seseorang yang ingin menjadi pekerja suka rela. Banyak dari mereka –yang ingin menjadi voluntary- mundur untuk melakukan amal itu dikarenakan pertimbangan tersebut. Tetapi juga banyak dari mereka bisa menghadapi pertimbangan tersebut dan maju untuk beramal. Itu dikarenakan keberanian mereka untuk menghadapi perasaan tersebut.